Tekno Drive – Setelah lebih dari satu dekade, Sony secara resmi menghadirkan generasi terbaru dari seri kamera saku legendarisnya ke Indonesia. Sony RX1R III kini telah resmi diluncurkan, membawa teknologi sensor kamera full-frame sekelas flagship Alpha ke dalam sebuah bodi yang ringkas dan premium.
Kehadiran kamera ini mengakhiri penantian panjang para penggemar fotografi, namun datang dengan harga yang fantastis, yakni Rp79.999.000. Periode pre-order untuk kamera ini akan ditutup hari ini, 24 September 2025.
Daya tarik utama dari Sony RX1R III adalah jeroannya. Sony berhasil menyematkan sensor 61MP full-frame Exmor R CMOS, yang identik dengan sensor yang digunakan pada kamera flagship Sony Alpha 7R V. Sensor superior ini dipadukan secara permanen dengan lensa premium ZEISS Sonnar T 35mm f/2*.
Performanya juga didukung oleh prosesor gambar Bionz XR dan unit pemrosesan AI khusus. Kombinasi ini memungkinkan sistem autofocus 693 titik yang sangat canggih dengan kemampuan pengenalan subjek (mata, tubuh, kepala manusia) yang akurat dan cepat, setara dengan seri Alpha.
Untuk memberikan fleksibilitas lebih dari lensa tetapnya, Sony memperkenalkan fitur Step Crop Shooting. Fitur ini memungkinkan fotografer untuk memilih focal length setara 35mm, 50mm, atau 70mm melalui metode cropping sensor, sementara file RAW tetap tersimpan dalam format full-frame untuk keleluasaan penyuntingan. Selain itu, terdapat cincin makro khusus untuk pengambilan gambar jarak dekat hingga 20cm.
Namun, desainnya yang ringkas menuntut sebuah kompromi. Berbeda dari generasi sebelumnya, layar LCD pada Sony RX1R III kini bersifat tetap (fixed) dan tidak dapat dimiringkan. Meskipun begitu, Sony tetap menyediakan electronic viewfinder (EVF) berpanel OLED berkualitas tinggi untuk membantu komposisi gambar.
Bagi Anda para fotografer profesional dan antusias serius, kehadiran resmi Sony RX1R III di Indonesia adalah sebuah kabar penting. Ini adalah penawaran bagi segmen yang sangat spesifik: mereka yang menginginkan kualitas gambar terbaik dari sensor full-frame dalam wujud sekecil mungkin dan rela membayar mahal untuk itu.
Pertimbangan utamanya adalah apakah Anda siap mendapatkan kualitas gambar tanpa kompromi dengan menukarnya dengan keterbatasan lensa tetap dan layar yang tidak bisa dimiringkan.